Selasa, 25 November 2014

Andreas Dwi Jatmiko - 1801383386

Pembuatan lubang biopori ke 1

            Pada 15 November 2014, saya bersama Ivan, Jordy, Kevin, Charles pergi bersama-sama ke yayasan Sitanala di Tangerang. Karena tidak mengetahui lokasi pastinya, kelompok kami sempat nyasar sebanyak 3kali. Saat kami tiba di yayasan Sitanala, kami langsung bertemu dengan pengurus yayasan tersebut. Setelah meminta izin, kelompok kamipun segera membuat lubang.  Sebenarnya rencana kami, hari ini kami hanya ingin meminta izin saja, tetapi berhubung ada beberapa peralatan yang bisa dipakai untuk membuat lubang biopori maka kami memutuskan untuk membuat lubang biopori sekarang.

Kami membuat lubang biopori yang pertama dengan linggis dan sekop. Awalnya, kami piker membuat lubang biopori tidak terlalu susah, tetapi karena kami menggunakan linggis sebagai alat bantu, makanya lubang pertama yang kami buat berhasil jadi sekitar 2jam. Karena kami kelelahan, akhirnya kami sudahi pembuatan lubang biopori dengan menutup dan mengisi lubang dengan sampah organik.

           
Pembuatan lubang ke-2

            Pada 23 November 2014, kelompok kami kembali ke yayasan Sitanala untuk melanjutkan pembuatan lubang biopori. Berbeda dengan pembuatan lubang yang pertama,  kami membawa alat bor yang kamu buat dan desain untuk melubangi tanah. Rencananya, kami akan membuat banyak lubang hari ini dengan bantuan alat kami. Tetapi saat mengerjakan membuat lubang, banyak sekali hambatan yang kami alami. Contohnya adalah adanya lubang di dalam tanah. Dan yang paling berarti adalah tenyata alat yang kami bawa terlalu tumpul dan tidak bisa mengangkat tanah. Sehingga pada hari ini, kami melakukannya dengan linggis.

            Pembuatan lubang hari ini terasa berat, karena kami kira dengan bantuan alat kami hasilnya akan cepat. Tetapi ternyata perkiraan kami salah. Tapi tidak apa-apa, dengan semangat 45, kami tetap membuat lubang. Lubang yang berhasil kami buat hari ini adalah 2 lubang biopori. Setelah semuanya selesai, kami mengisi lubang dengan sampah organic dan menutupnya dengan tutup pipa. Setelah itu kami pulang kerumah kami masing-masing.

Pembuatan lubang ke-3

            Pada tanggal 29 Oktober 2014, kami kembali ke yayasan Sitanala untuk membuat lubang biopori. Karena pembuatan sebelumnya alat kami gagal, maka hari ini kami datang dengan alat yang sudah diperbaiki. Alat kami sekarang sudah memilliki mata bor yang tajam dan bisa mengangkat tanah. Setelah mengecek lubang ke 3&4, kami memulai membuat lubang biopori ke 5 dan seterusnya. Pada hari ini, kami melengkapi dengan alat biopori dan llinggis. Sehingga kami dapat membagi tugas.

            Setelah kami memcoba dengan alat yang sudah kami modif, akhirnya semua berjalan sesuai rencana. Melubangi lubang yang awalnya bisa 1jam skrng bisa 20-30menit. Berkat kerja keras dari semua tim, hari ini kami mampu menyelesaikan semua lubang dengan peluh keringat yang membasahi tubuh kami. Setelah semuanya selesai, kami memasukan sampah organic dan menutup pipa tersebut.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar